Dahulu

Bunyi terompet dan acara di berbagai daerah sudah akan dimulai untuk menyambut tahun baru dan begitu juga yang akan terjadi di daerah ku. Tahu tidak bagaimana perasaan ku saat ini? Campur aduk. Tahu tidak, bagaimana rasanya menyambut sesuatu yang baru?

Mari kita mengulang selama tahun 2009 ini, tahun 2009 hampir dipenuhi setengah oleh air mata untuk hidupku. Ya hidup yang bergelimpangan dengan rasa rindu, ingin dan mau. (Oke sama saja) Tapi apakah 2010 akan seperti itu? Semoga saja tidak.
Mari kuajak kau berkeliling ke dalam dunia ku yang begitu dalam, dalam bentuk kemasan tulisan.

Dahulu, saat ada acara atau pun terdengar suara-suara gaduh didekat rumah ku, aku akan merasa takut dan khawatir, dentuman hati selalu bergerak lebih kencang. Jangan kan itu, teman ku mengabari bakalan ada acara saja bahkan hati ku sudah tak karuan. Kenapa begitu? Aku sangat khawatir bakalan ada pertumpahan air mata yang akan terjadi. Pernah ketika ada acara IRCD, rasanya saat itu sangatlah tidak karuan, untung tidak terjadi apapa, dan aku menangis sesunggukan ketika sampai di kamar. Memang yang parah dari semua itu adalah pada tahu 2008, biarlah aku hanya membuka lembaran 2009.

Dahulu, saat semua terasa berkaca-kaca dan ingin hilang ingatan, aku liburan selalu merasakan rindu yang amat berkepanjangan, ingin mengabari tapi untuk apa? Ingin berkomunikas, bagaimana? Ingin menyampaikan..Ahh sudahlah. Dan ditambah lagi dengan sesama sepupu ku yang tak tahu bagaimana rasanya kehilangan. Mereka mengumbar kemesraan didepan ku saat selesai menonton bioskop, aku yang membayari mereka pulang pergi, argh ingin pergi rasanya.

Dahulu, saat aku rindu aku menangis sejadi-jadi nya, saat aku merasa sama seperti dia yang dulu, yang selalu mengejar, aku tak mau menjadi dia. Aku tak mau disamakan dengannya. Aku adalah aku, wanita yang harus kuat dan menghadapi semuanya dengan kuat. Bukan dengan tangis, karna tangisan takkan menyelesaikan masalah.

Dahulu, saat aku sudah berada didepan layar kaca itu, aku hanya memperhatikan dia melalui dunia maya, bagaimana perkembangannya, dan bermacam aktivitasnya. Berbagai macam status dan daya tarik sudah kupasang dalam segala situs, tapi sepertinya tidak 50% pun tekecoh pada dirinya.

Dahulu, tugas ku hanya berharap dalam sebuah mimpi dan khayalan. Tak pernah berhenti dari itu. Kadang barang-barang lama kubuka lagi, dan bodohnya aku, aku menangis kembali. Memang hampir 1 tahun aku mengeluarkan raga ku hanya untuk berurai air bening itu. Namun semuanya terasa sangat menyenangkan saat aku sudah mengenang masa lalu. Argh, diam. Ingin aku segera berdiri di tempat yang lain.

Namun kini, doa ku telah terjawab aku mendapat kan apa yang selama ini aku mau. Namun kenapa saat aku mendengar suara dentuman musik dari kejauhan, hati ku merasa takut kembali. Kenapa? Apakah karena sebuah trauma hidup? Ataukah karena takut kehilangan lagi? Akh sudahlah, tugas ku disini hanyalah mengulum senyum dan berharap mendapat kebahagiaan seterusnya. Memang hidup kadang tidak berjalan mulus sesuai yang kita inginkan, tapi manusia juga diajarkan untuk mandiri untuk membina hidupnya sendiri.

Harapanku saat menyapa 2010 nanti, sebuah hidup yang baru menanti, dan stuck disitu-situ saja, dan mengalami kebahagiaan yang entah kemana sekarang(walau pada dasarnya aku sudah bahagia sekarang) tapi saat perpisahaan itu menjemput kembali, kuharap aku sudah siap, untuk menyongsong dunia yang baru. :)

HAPPY NEW YEAR! :)

kekhawatiran

hay hari ini aku memang benerbner gak mood ngerjain sesuatu
maybe this blog its just about my poem and my feelings so anyway ini ada sebuah puisi yg ngungkapin perasaan aku malam ini

Tak lama aku memandang keluar jendela
Melihat sesuatu yang indah namun pilu rasanya
Mengingat sebuah angan yang diliputi rasa takut
Rasa..Semua ada didalamnya
Saat aku melangkah dan melihat ke arah jendela
Semula hanya seperti biasa
Sepertinya bintang sengaja mengejek ku malam itu

Tapi yang ku hafalkan seluruh jiwa ini adalah lain
Senandung sedih dan takut berlayar dalam irama sendu ini
Aku, kian layu kian takut
Sepertinya, aku terlalu memakan sikap ku
Terlau memandang semua itu menjadi kesempurnaan
Namun, suatu kali ingin aku mendapatkan sebuah arti yang lain
Tidak dilihat namun dirasakan
Kini, bola itu mulai mencair
Menyesakkan dada
Dan membiarkan mengalun deras

Sekarang aku bertanya dalam hati,
Apa yang kumau sudah jelaskah?
Sepertinya belum
Lihat awan saja masih berwarna kelabu
Dan andai aku dapat meraih pelangi bukan bulan lagi yang kulihat
Tapi pelangi itu saja sudah cukup

Mengerti? Belum
Kiasan, ada sesuatu,
Siapa? Orang yang membuat ku selalu ingin dia menyisakan waktunya untukku
Bukan
Bukan lebih
Hanya perhatian
Perhatian yang kuharapkan, sebentar saja
Namun berarti
Untuk?
Karena aku, sedang butuh
Sangat

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda